Khadafi Tuding Osama dan al-Qaida Provokator
Pemimpin Libya, Muammar Khadafi, kali ini menuding Osama bin Laden dan para pengikutnya di al-Qaida sebagai penghasut gerakan yang ingin menjungkalkan kekuasaannya. Pernyataan itu dilontarkan saat para milisi bayaran mulai bergerak menumpas gerakan massa anti Khadafi yang mendekat ke Ibukota Tripoli, Kamis 24 Februari 2011 waktu setempat.
"Bin Laden adalah musuh yang memanipulasi rakyat. Jangan mau dipengaruhi Bin Laden," kata Khadafi dalam seruan melalui telepon kepada penduduk kota al-Zawiya, yang dipantau stasiun berita BBC. Kota itu tengah menjadi medan pertempuran sengit antara massa anti Khadafi dengan milisi bayaran dan sebagian pasukan keamanan yang masih loyal kepada kolonel, yang telah 41 tahun memerintah Libya tersebut.
"Jelas sudah bahwa isu [revolusi] ini digerakkan oleh al-Qaida. Para pemuda bersenjata, anak-anak kita sendiri, sudah terpengaruh oleh mereka yang menjadi buronan Amerika dan dunia Barat," lanjut Khadafi. Dia melanjutkan bahwa kaum muda yang memprotes rezimnya itu juga tengah terpengaruh narkoba.
Belum ada tanggapan dari pimpinan jaringan al-Qaida. Namun pernyataan Khadafi itu mengundang kritik dari kalangan pengamat di Arab Saudi, negeri kelahiran Bin Laden.
Pemimpin berusia 68 tahun itu menegaskan tidak akan mundur, seperti yang dituntut para pemrotes. Dia mengatakan bahwa Libya tidak seperti Mesir dan Tunisia, yang telah menjungkalkan pemimpin masing-masing.
Ini merupakan yang kedua kalinya Khadafi berpidato secara langsung, sejak pergolakan di Libya dimulai pada 15 Februari lalu.{vivanews}
"Bin Laden adalah musuh yang memanipulasi rakyat. Jangan mau dipengaruhi Bin Laden," kata Khadafi dalam seruan melalui telepon kepada penduduk kota al-Zawiya, yang dipantau stasiun berita BBC. Kota itu tengah menjadi medan pertempuran sengit antara massa anti Khadafi dengan milisi bayaran dan sebagian pasukan keamanan yang masih loyal kepada kolonel, yang telah 41 tahun memerintah Libya tersebut.
"Jelas sudah bahwa isu [revolusi] ini digerakkan oleh al-Qaida. Para pemuda bersenjata, anak-anak kita sendiri, sudah terpengaruh oleh mereka yang menjadi buronan Amerika dan dunia Barat," lanjut Khadafi. Dia melanjutkan bahwa kaum muda yang memprotes rezimnya itu juga tengah terpengaruh narkoba.
Belum ada tanggapan dari pimpinan jaringan al-Qaida. Namun pernyataan Khadafi itu mengundang kritik dari kalangan pengamat di Arab Saudi, negeri kelahiran Bin Laden.
Pemimpin berusia 68 tahun itu menegaskan tidak akan mundur, seperti yang dituntut para pemrotes. Dia mengatakan bahwa Libya tidak seperti Mesir dan Tunisia, yang telah menjungkalkan pemimpin masing-masing.
Ini merupakan yang kedua kalinya Khadafi berpidato secara langsung, sejak pergolakan di Libya dimulai pada 15 Februari lalu.{vivanews}