Buronan Pembunuh Di Masjid Al-Furqan Menyerahkan Diri
Narathiwat (Voa-Islam.com) - Seorang mantan ranger (pasukan keamanan) Thailand yang dicari sehubungan dengan serangan terhadap sebuah masjid di Narathiwat yang menewaskan 10 orang ketika mereka tengah melaksanakan shalat Isya, telah menyerahkan diri kepada polisi.
Sutthirak Kongsuwan, 34, dari distrik Muang, Narathiwat, kemarin menyerahkan diri ke Divisi Suppression Tindak Pidana.
Pengadilan di provinsi Narathiwat mengeluarkan surat perintah untuk menangkap Sutthirak dan Lukman Latae, 26, setelah mereka dituduh terlibat dalam serangan bersenjata di masjid Al-Furqan di Ban Ai Payae di distrik Cho Airong Narathiwat pada 8 Juni tahun lalu.
Serangan terjadi ketika kaum Muslimin tengah melaksanakan shalat Isya berjamaah di masjid. Sepuluh orang langsung tewas saat kejadian sementara 13 terluka lainnya ikut terluka. Salah seorang penyerang Lukman Latae saat ini masih dalam pelarian.
Sutthirak juga dicari atas dua surat perintah lain yang berkaitan dengan dua pembunuhan.
Jenderal Polisi Adul Saengsingkaew, seorang penasihat kepolisian, mengatakan Sutthirak telah memutuskan untuk menyerahkan karena kemauan sendiri.
Dia mengatakan penyelidik telah mempunyai cukup bukti untuk mengadili Sutthirak.
Letnan Jenderal Polisi Peera Phumpichet, kepala polisi pusat operasi di provinsi Selatan, mengatakan Sutthirak telah diberhentikan sebagai ranger yang bermarkas di Narathiwat setelah ia dituduh terlibat dalam kasus obat-obatan.
Dia kemudian menjadi pembunuh bayaran di wilayah tersebut, klaim Letnan Jenderal Polisi Peera.
Belum diketahui motif sebenarnya dari serangan terhadap masjid di Ban Ai Payae, namun polisi meyakini ini hanya konflik pribadi, katanya.
Sementara itu di Pattani, sebuah bom meledak di dekat sebuah masjid di distrik Muang, melukai dua tentara yang berpatroli.
Prajurit Thiraphong Sriharnbua dan Prajurit Suthat Wongkrasae, keduanya berusia 22 tahun, termasuk dalam gugus tugas di provinsi tersebut.
Bom dengan berat sekitar 5kg ditanam di tanah, kata polisi. Ledakan itu menimbulkan lubang selebar 50cm
Sutthirak Kongsuwan, 34, dari distrik Muang, Narathiwat, kemarin menyerahkan diri ke Divisi Suppression Tindak Pidana.
Pengadilan di provinsi Narathiwat mengeluarkan surat perintah untuk menangkap Sutthirak dan Lukman Latae, 26, setelah mereka dituduh terlibat dalam serangan bersenjata di masjid Al-Furqan di Ban Ai Payae di distrik Cho Airong Narathiwat pada 8 Juni tahun lalu.
Serangan terjadi ketika kaum Muslimin tengah melaksanakan shalat Isya berjamaah di masjid. Sepuluh orang langsung tewas saat kejadian sementara 13 terluka lainnya ikut terluka. Salah seorang penyerang Lukman Latae saat ini masih dalam pelarian.
Sutthirak juga dicari atas dua surat perintah lain yang berkaitan dengan dua pembunuhan.
Dia dituduh membunuh Kueluesong Latae yang akan menguangkan cek di sebuah bank di distrik Rangae pada 6 November 2008, dan penembakan fatal Sayo Abdultolae sembilan hari kemudian.Serangan terjadi ketika kaum Muslimin tengah melaksanakan shalat Isya berjamaah di masjid. Sepuluh orang langsung tewas saat kejadian sementara 13 terluka lainnya ikut terluka
Jenderal Polisi Adul Saengsingkaew, seorang penasihat kepolisian, mengatakan Sutthirak telah memutuskan untuk menyerahkan karena kemauan sendiri.
Dia mengatakan penyelidik telah mempunyai cukup bukti untuk mengadili Sutthirak.
Letnan Jenderal Polisi Peera Phumpichet, kepala polisi pusat operasi di provinsi Selatan, mengatakan Sutthirak telah diberhentikan sebagai ranger yang bermarkas di Narathiwat setelah ia dituduh terlibat dalam kasus obat-obatan.
Dia kemudian menjadi pembunuh bayaran di wilayah tersebut, klaim Letnan Jenderal Polisi Peera.
Belum diketahui motif sebenarnya dari serangan terhadap masjid di Ban Ai Payae, namun polisi meyakini ini hanya konflik pribadi, katanya.
Sementara itu di Pattani, sebuah bom meledak di dekat sebuah masjid di distrik Muang, melukai dua tentara yang berpatroli.
Prajurit Thiraphong Sriharnbua dan Prajurit Suthat Wongkrasae, keduanya berusia 22 tahun, termasuk dalam gugus tugas di provinsi tersebut.
Bom dengan berat sekitar 5kg ditanam di tanah, kata polisi. Ledakan itu menimbulkan lubang selebar 50cm