Kelalaian yang menyadarkan


Wahai saudaraku yang lalai sadarlah,wahai mereka yang bergelimang dosa berhenti dan dengarkanlah peringatan.demi ALLAH katakana kepadaku
“siapakah yang lebih buruk kondisinya daripada orang yang di perbudak oleh nafsu-nya? Dan siapakah yang lebih merugi perdagangan-nya dan pada orang yang menukar akhirat dengan dunianya?
Alangkah hebat-nya kelalaian yang telah meliputi hati-hati kalian dan alangkah dasyat-nya kebodohan yang telah menutupi aib aib kalian,tidakkah kalian melihat pedang pedang maut di sekitar kamu berkilauan,gemerincing-nya menggema,utusanya telah dating,kedatangan-nya yang tiba tiba menghapuskan segala alasan.panah-panahnya siap di lepaskan dan ubun-ubun kamu berada dalam cengkraman,sampai kapankah kalian akan tetap berada dalam kondisi seperti itu?
Kapankah kalian berupaya untuk dapat hidup selama-nya.sekali kali tidak…! Demi dzat yang esa tumpuan segala sesuatu,sesungguhnya maut selalu menguntai dan ia tidak membeda bedakan bapak dan anak,oleh sebab itu,bersungguh sungguhlah dalam berkhidmat pada tuhan-mu dan tinggalkanlah semua dosa ,semoga Allah.melindungimu
Saudaraku sampai kapankah engkau lalai dengan tidur-mu?
Tidak maukah engkau beribadah di waktu siang dan malam ?


Tidakkah engkau perhatikan dimana para penghuni istana istana dan rumah rumah mewah itu?
Demi Allah mereka telah di kelilingi oleh gelas gelas kematian dan di sambar oleh maut,sebagaimana burung menyambar biji bijian,tak ada di dunia ini kekekalan bagi makhluk,sungguh kitab telah di lipat dan penapun telah kering.
Dalam syair di katakan:

“tinggalkan daku meratapi nasib-ku
Membiarkan air mata tumpah menghiasi wajahku
Biarkan aku meratapi diriku
Karena aku khawatir diri yang lemah ini di binasakan
Siapakah penolongku di saat orang orang durhaka di seru
Kemanakah aku akan pergi dan di manakah pelindungku.?
Kelak berkepanjangan kesedihan dan kerinduan-ku
Jika di dalam neraka jahannam di siksa diriku
Telah nampak semua keburukan itu
Dan telah di dekatkan timbangan sedang neraka menggebu.
Akan tetapi aku menaruh harapan pada tuhan-ku
Semoga dengan harapan itu dia berhibah kepadaku
Dan aku di masukkan-nya di dalam surga dengan karunia-nya.
Tidak ada amalan yang kuharapkan untuk mendekati-nya
Kecuali kecintaan pada Muhammad nabi-ku
Dan para sahabat serta keluarganya yang telah beribadah dengan sungguh sungguh…….




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel