2 Bebas dari perbudakan nafsu


Nafsu adalah bagian dari karunia Allah yang melengkapi kehidupan kita menjadi bahagia bahkan mulia.namun nafsu harus terkendali,kita lihat orang-orang yang di perbudak nafsu syahwat,hari-harinya hanya memikirkan kemaksiatan.
Sepatutnya kita merenungkan firman Allah berikut,”dan bersabarlah kamu bersama sama dengan orang-orang yang menyeru tuhan-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-nya dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan dunia ini.dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat kami,serta menuruti hawa nafsu-nya dan adalah keadaan-nya itu melewati batas,”(QS Al Kahfi [18]:28)





Bahkan kita lihat ada orang yang melumuri diri-nya dengan perbuatan yang sangat rendah karena di perbudak oleh syahwat.dia berzina dan memperkosa,sehingga menghancurkan nilai-nilai yang ada pada diri-nya dan juga menghancurkan orang lain.semata-mata karena di perbudak oleh syahwat.padahal kalau kita lurus di jalan Allah maka kita akan mendapatkan ganjaran dari setiap aktifitas yang kita lakukan.
Begitu pula orang yang di perbudak nafsu amarah,pikiran-nya penuh kekjian,dendam membara,tutur kata penuh angkara murka,tindakan menjadi tidak terkendali dan hina dan sudah pasti dia tidak akan pernah di sukai oleh orang lain.sehingga hari-harinya penuh ketegangan ...
Untuk itu waspadalah bagi siapa pun yang tidak bersungguh-sungguh melatih dir untuk mengendalikan amarah,maka akan habis kehidupan-nya karena di jajah oleh nafsu amarah.
Betapa pengasihnya Allah yang telah memberi peringatan kepada kita dalam firman-nya..”sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,kecuali nafsu yang di rahmati oleh tuhan-ku.sesungguhnya tuhan-ku maha pengampun dan maha penyayang,”(QS Yusuf [12]53)

Wahai sahabatku yang baik,hidup tidak pernah bahagia dan mulia bagi orang-orang yang di jajah oleh kemarahan,kita harus berjuang sungguh-sungguh untuk melatih diri menjadi seorang yang dapat mengendalikan marah,melatih diri untuk tidak mudah tersinggung,melatih diri untuk mudah memaafkan dan memaklumi keadaan orang lain bahkan kalau bisa latih diri kita untuk membalas dengan kebaikan kepada orang orang yang khilaf berbuat keburukan kepada kita,kalau kita terkendali dari nafsu amarah dan syahwat,insyaAllah hidup ini lebih ringan dan bermartabat..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel